Dimulainya kesenian Jaran Kepang ( Kuda Lumping ) di
Dusun Semanding yaitu pada tahun 1985. Dahulu kesenian kuda lumping yang dimiliki
warga Semanding bernama Turonggo Jati. Tarian Kuda Lumping pada saat itu
masih berbentuk unit yang artinya masih sederhana dan belum layak untuk tampil
dan pentas.
Pada tahun 1999 Dusun Semanding memiliki inisiatif
untuk mengundang pelatih tarian kuda lumping yang berasal dari Dusun Dukuh
Seman Desa Wonosari Kabupaten Temanggung. Pemanggilan pelatih tersebut
membuahkan hasil, yang mana dapat memperbaiki tarian kuda lumping di Dusun
Semanding menjadi sangat baik dan berkembang pesat, terbukti dengan menjadi penampilan terbaik pada kontes kuda lumping se-Kabupaten Kendal. Atas prestasi tersebut Turonggo Jati memiliki kesempatan untuk tampil tingkat nasional mewakili
Kabupaten Kendal yang diadakan di Taman Mini Indonesia Indah dengan Prestasi yang
membanggakan meraih unggulan 5 Besar Kuda Lumping Se-Indonesia. Prestasi tersebut merupakan prestasi terbaik yang pernah diraih oleh Jawa Tengah.
Setelah Generasi tersebut yang dihuni oleh para sesepuh
Dusun Semanding,merekapun mulai memikirkan perkembangan generasi penerus.
Tongkat estafetpun diberikan kepada pemuda Karang Taruna Dusun Semanding yang
kemudian dilatih hingga menyamai para sesepuhnya. Mulai dari situlah muncul
inisiatif dengan semangat baru serta anggota baru yang menjadikan nama Turonggo Jati diubah menjadi
Turonggo Mudho yang artinya para kuda-kuda muda.
Pergantian nama tersebut justru membuat Turonggo Mudho
semakin dikenal dan lebih eksis. Mereka sering diundang untuk tampil di Surakarta untuk memeriahkan acara Pesta Raja, Bengawan Solo Fair, Hari Olahraga Nasional,
Penggalangan Dana Gempa Yogyakarta dan Pembukaan Wisata Tawangmangu. Hal tersebut membuat mereka bersemangat untuk terus memperbaharui gerakan-gerakan mereka agar
tidak bosan dan lebih kreatif.
Pada tahun 2013/2014 Dusun Semanding sudah menjalani
kerjasama dengan Pura Djojonagoro Sekatul hingga diberikan kepercayaan untuk
tampil mewakili Pura Djojonagoro Sekatul tampil kembali di TMII dalam acara
Pagelaran Agung Kraton se-Dunia. Apresiasi tinggipun diberikan kepada Turonggo
Mudho dengan meraih penampilan terbaik. Ini merupakan prestasi yang
membanggakan khususnya warga Dusun Semanding.
Namun, atas berbagai prestasi yang diraih tersebut, tidak membuat mereka lupa diri. Mereka terus
memperbaharui gerakan yang semakin lama semakin memiliki nilai budaya yang
tinggi. Bahkan mereka tetap mau menerima
undangan-undangan pesta rakyat, sunatan/khitanan, nikahan dan sebagainya. Mudah - mudahan
ini terus berlanjut sehingga memberikan suatu hal yang positif bagi kebanggaan
Dusun Semanding.
“Larilah sekencang mungkin Turonggo Mudho, hingga kau
dapat mengelilingi dunia ini”.
0 comments:
Post a Comment